Logo RSU Mayjen H.A. Thalib

Logo RSU Mayjen H.A. Thalib
Kesembuhan Anda Adalah Dambaan Kami

Halaman

About this blog

About This Blog

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Kesembuhan Anda Adalah Dambaan Kami
Selasa, 06 April 2010

DIARE

DIARE
Oleh : Dr. Hj. Lisnur, Sp.PD.

Diare menjadi penyakit yang
selalu ada sepanjang tahun di
Kabupaten Kerinci ini dan akan
meningkat pada saat terjadinya musim
hujan yang terus menerus serta saat
musim banjir. Sehingga diare
merupakan sepuluh penyakit terbanyak
yang ditemukan pada pasien rawat jalan
dan rawat inap dibagian penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Mayjen
H.A. Thalib Kerinci.
Diare adalah suatu keadaan
dimana frekuensi dari buang air besar
seseorang lebih besar dari 4 x sehari
atau konsistensi buang air besar itu
lebih encer dari biasanya juga
dinamakan dengan diare.
Diare dibagi atas dua yaitu
diare akut dan diare kronik :
Diare akut biasa disebabkan
oleh masuknya kuman kedalam usus
melalui makanan atau minuman yang
tidak bersih, atau karena makanan yang
sudah basi, makanan yang sangat
berlemak, atau obat-obatan tertentu
seperti antibiotic. Diare akut ini yang
terbanyak kita temukan sehari-hari baik
yang berobat ke Rumah Sakit atau
ketempat-tempat pelayanan kesehatan
lainya. Adapun diare kronik adalah
diare yang berlangsung lebih dari 15
hari. Penyebab diare kronik ada
penyakit-penyakit kronik seperti :
Diabetes, Gondok beracun, adanya
infeksi pada usus dan adanya kanker
pada usus.
Adapun pengobatan dari diare
yang sangat penting adalah pemberian
cairan yang cukup kepada pasien baik
dalam bentuk minum banyak atau
dalam bentuk pemberian infuse yang
diberikan di rumah sakit.
Untuk itu masyarakat dapat memberikan pertolongan pertama di rumah dalam bentuk larutan gula garam yaitu satu gelas air
mendidik ditambah satu sendok makan gula pasir dan seujung sendok garam. Larutan gula garam ini dapat diberikan kepada yang sakit
sebanyak mungkin sepanjang yang sakit tidak muntah namun jika yang sakit sudah muntah barulah yang sakit dianjurkan dirawat di
rumah sakit atau puskesmas rawatan.
Penanganan dengan pemberian cairan ini saja sudah cukup pada pasien diare tanpa perlu memakan obat-obat yang menghentikan
diare seperti diapet dan lain-lain. Untuk pencegahan mesyaratkan penderita diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang kita
makan, memasak makanan secara sempurna, mencuci tangan sebelum memegang makanan dan minuman, membeli makanan yang bersih
dan tertutup rapi.


HIPERTENSI
Oleh: Dr. Riza Firmansyah, Sp.S.M.Kes
Dokter Spesialis Syaraf / Neurologi RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci



Hipertensi merupakan kelainan Kardiovaskular yang masih banyak dijumpai dalam masyarakat, Prevalensi Hipertensi dalam masyarakat Indonesia cukup tinggi meskipun tidak setinggi di Negara Negara yang sudah maju yaitu sekitar 10%. Penanganan penderita Hipertensi di Indonesia masih belum baik dan Drop-Out terapi masih cukup tinggi, sehingga tidak mengherankan bila komplikasi Hipertensi masih sering dijumpai dalam praktek sehari-hari.

Komplikasi Hipertensi dapat mengenai target Organ Jantung, Otak (serebrovaskular), mata dan Ginjal. Komplikasi Hipertensi pada Otak dapat berupa Ensefalopati Hipertensi, Hipertensi maligna, Stroke
hemorhagik dan stroke non hemorhagik. Penanganan penderita Hipertensi dengan komplikasi Otak dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu : Keadaan bukan krisis hipertensi yang terjadi pada stroke non hemorhagik dan keadaan krisis hipertensi yang didapatkan pada Ensefalopati Hipertensi, Hipertensi maligna, Stroke
hemorhagik. The Sixth Joint National Committe on Prevation, Detection, Evaluation, andtreatmen Of high Blood Pressure (1997) mendefinisikan Hipertensi sebagai tekanan darah Sistolik 140mmhg atau lebih atau tekanan darah Diastolic 90 mmhg atau lebih atau sedang, dalam pengobatan anti Hipertensi.

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah Jantung dan tahanan periper berbagai faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan darah, tekanan darah membutuhkan aliran darah melalui pembuluh darah yang ditentukan oleh kekuatan pompa Jantung dan tahanan perifer. Hipertensi yang tidak diobati dengan baik akhirnya menyebapkan komplikasi pada target Organ yaitu Jantung, Mata, Ginjal, dan Otak.
Komplikasi Hipertensi pada Otak dapat bersipat akut atau kronik, penanganan penderita Hipertensi dengan komplikasi Serebrovaskular dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Keadaan bukan krisis hipertensi pada strok non Hemorhagik
2. Keadaan krisis Hipertensi pada Ensefalopati Hipertensi, Hipertensi maligna dan Stroke Hemorhagik.

Pengelolaan setelah krisis Hipertensi dimana penderita terbebas dari krisis, selanjutnya dianjurkan mencari Etiologi Hipertensi. Umumnya Hipertensi berat adalah akibat Hipertensi sekunder Renovaskular, Selanjutnya penderita akan mendapat terapi Hipertensi secara teratur yang pada umumnya merupakan kombinasi eberapa obat anti Hipertensi.

0 komentar:

Posting Komentar

Kesehatan adalah Utama